Minggu, 24 Juli 2016

Halo Mahasiswa Baru Universitas Udayana! Khususnya kalian yg letak kampusnya di daerah bukit Jimbaran dan lagi bingung mau cari kost.
Kami menyediakan KOST PUTRI, dengan fasilitas :
▪ Kamar ukuran 3 x 4,5 m
▪ Kamar mandi dalam
▪ Dapur
▪ Dipan dan spring bed ukuran 120x200
▪ Lemari
▪ Meja belajar
• FREE LISTRIK DAN AIR
*bisa request kulkas dengan biaya tambahan
-----------------------------------------------------
fasilitas lain : parkiran luas di lantai 1.

HANYA Rp. 750.000 per bulan.
Tersedia 4 kamar kosong.
Jika berminat segera hubungi : 087861061200 a/n Ibu Manut
atau whatsapp ke : 085953788380 a/n Diah Septi

Alamat : di Jalan Bukit Darma Raya I, Toko Rahmat. (Belakang Kampus Unud Jimbaran).
lokasi hanya 5 menit dari Rektorat Universitas Udayana.

sooo tunggu apalagi? yuk segera hubungi contact person yg tersedia! :)

Senin, 09 November 2015

Resume Jurnal : Edukasi Dabetes Melitus dengan Metode Kelompok

RESUME JURNAL : EDUKASI DIABETES MELITUS DENGAN METODE KELOMPOK




source: google.com
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis gangguan metabolik yang terjadi di dalam tubuh karena terjadi peningkatan kadar gula darah yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin, kerja insulin yang tidak adekuat, atau bahkan keduanya.6 Dalam beberapa kejadian komplikasi, penyakit diabetes melitus dapat menurunkan kualitas kesehatan seseorang dan meningkatkan faktor kematian.1 Berdasarkan teori Orem tahun 2001, dijelaskan bahwa pendidikan kesehatan merupakan salah satu faktor dasar yang dapat mengkondisikan seseorang untuk dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berhubungan dnegan perawatan diri.6 Selain itu, perawatan diri diabetes merupakan suatu program atau tindakan yang harus dijalankan sepanjang kehidupan klien dan menjadi tanggungjawab penuh bagi setiap penderita diabetes. Tujuan dari pemberian pendidikan kesehatan terhadap penderita Diabetes Melitus adalah untuk mengoptimalkan kontrol metabolik, kadar gula darah pasien dan resiko vaskular, membantu pasien untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai diabetes, praktek perawatan diri, koping, kemampuan, dan juga mencegah terjadinya komplikasi penyakit akut dan kronis.1, 2, 5
Pemberian pendidikan kesehatan terhadap perawatan diri penderita diabetes melitus dapat dilakukan dengan metode kelompok ataupun individual. The Centers for Medicare and Medicaid Services (CMS) merekomendasikan jumlah partisipan dalam pemberian pendidikan kesehatan diabetes melitus adalah sebanyak 2 sampai 20 orang dalam satu kelompok dan rata-rata sebanyak 10 pasien. Dalam jurnal lain juga disebutkan bahwa jumlah partisipan yang ideal adalah sebanyak 8 sampai 10 pasien.2, 4
Penelitian dan studi kasus yang dilakukan dalam jurnal-jurnal tersebut menjelaskan kelebihan dari pemberian pendidikan kesehatan diabetes melitus dengan metode kelompok dibandingan metode individual. Penderita diabetes melitus yang mengikuti metode individual lebih sering untuk pergi ke ruang gawat darurat karena hipo/hiperglikemi atau kejadian ulkus pada kaki dibandingkan dengan penderita diabetes yang mengikuti metode kelompok. Selain itu penderita diabetes melitus dengan metode kelompok memiliki kejadian komplikasi akut yang lebih sedikit dibandingkan dengan penderita diabetes melitus dengan metode individual. Dalam beberapa penelitian menyebutkan bahwa pemberian edukasi dengan metode kelompok dapat memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan dengan metode individual karena durasi diskusi yang dilakukan akan lebih lama dan informasi yang didapatkan akan lebih berguna dibandingkan dengan metode konseling secara individual, hal ini dikarenakan dalam metode kelompok penderita diabetes memiliki suatu kesamaan sehingga dapat saling mendiskusikan permasalahan yang dialami. Dalam jurnal lain juga dijelaskan bahwa pemberian edukasi dengan metode kelompok dapat meningkatkan motivasi untuk mengkontrol kadar gula darah, menjaga aktivitas fisik, dan mendapatkan medikasi. 1, 3 Selain itu, metode kelompok juga memiliki beberapa kelebihan yaitu lebih hemat biaya dibandingkan dengan metode individual. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa metode kelompok lebih efektif dalam meningkatkan level puasa untuk menjaga kadar gula darah, hemoglobin A1c(A1C), tekanan darah sistolik, berat badan, kebutuhan medikasi, dan pengetahuan diabetes, penderita diabetes yang mengikuti metode kelompok juga mendapatkan suatu kepuasan yang lebih besar atas pengobatan yang dilakukan. Studi lain menjelaskan bahwa penderita diabetes yang mengikuti pendidikan kesehatan cenderung dapat merubah perilaku diet dan gaya hidupnya.4
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan dalam artikel jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan terhadap penderita diabetes dapat memberikan suatu pengaruh bagi kehidupan penderita diabetes. Pendidikan kesehatan tersebut dapat berupa konseling secara individual ataupun dengan metode kelompok. Dalam hal ini metode kelompok memiliki banyak kelebihan dan lebih efektif dibandingkan dengan metode individual.

DAFTAR PUSTAKA
1.        Hwee J, Cauch-dudek K, Victor JC, Ng R, Shah BR. Diabetes education through group classes leads to better care and outcomes than individual counselling in adults: A population-based cohort study. Can J Public Heal. 2014;105(3).
2.        Tang TS, Funnell MM, Anderson RM. Group education strategies for diabetes self-management. Diabetes Spectr. 2006;19:99–105.
3.        Rosenbek Minet LK, Wagner L, Lønvig EM, Hjelmborg J, Henriksen JE. The effect of motivational interviewing on glycaemic control and perceived competence of diabetes self-management in patients with type 1 and type 2 diabetes mellitus after attending a group education programme: a randomised controlled trial. Diabetologia [Internet]. 2011;54:1620–9. Available from: http://link.springer.com/10.1007/s00125-011-2120-x
4.        Rise MB, Pellerud A, Rygg LØ, Steinsbekk A. Making and Maintaining Lifestyle Changes after Participating in Group Based Type 2 Diabetes Self-Management Educations: A Qualitative Study. PLoS One [Internet]. 2013;8(5):e64009. Available from: http://dx.plos.org/10.1371/journal.pone.0064009
5.        Norris SL, Nichols PJ, Caspersen CJ, Glasgow RE, Engelgau MM, Jack L, et al. Increasing diabetes self-management education in community settings: A systematic review. Am J Prev Med. 2002;22(02):39–66.
6.        Apriani S, Raksanagara AS, Sari CiWiM. Pengaruh program edukasi dengan metode kelompok terhadap perilaku perawatan diri pasien diabetes melitus tipe 2. 2012;


Jumat, 18 September 2015

-FIRST-

hallo!
It's been a long time ya semenjak bikin blog ini. dulu pernah posting tapi udah dihapus hehe.

Let me introduce my self, aku Diah Septi Utami. Sering di panggil Septi, tapi di kuliah di panggil Dias (Singkatan Diah-Septi).